cover
Contact Name
Dwi Pela Agustina
Contact Email
pikma@amikom.ac.id
Phone
+6287711948294
Journal Mail Official
pikma@amikom.ac.id
Editorial Address
Building VI.3.2 Universitas AMIKOM Yogyakarta Jl. Ringroad Utara, Condongcatur, Depok Sleman, Yogyakarta, 55283 Phone: +62 274-884201 ext. 632
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu komunikasi Media dan Cinema
ISSN : 26225476     EISSN : 26556405     DOI : https://doi.org/10.24076/pikma
Core Subject : Education,
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu komunikasi Media dan Cinema adalah publikasi ilmiah yang pertama kali terbit pada tahun 2018. Jurnal PIKMA dipublikasikan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas AMIKOM Yogyakarta. Selain itu, Jurnal PIKMA diterbitkan dua kali dalam setahun, yakni bulan Maret dan September. Adapun fokus tulisan Jurnal PIKMA adalah mengenai Media Baru dan Teknologi Komunikasi (New Media and Communication Technologies), Media dan Jurnalistik (Media and Journalism), Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication), Kajian Film (Film Studies), Komunikasi Antar Budaya (Cross-cultural communication), Komunikasi Politik (Political communication) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology).
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2019): September 2019" : 6 Documents clear
REPRESENTASI DAKWAH DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA 2 KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Kurnia Maulida; Chelsy Yesicha
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 2 No. 1 (2019): September 2019
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.252 KB) | DOI: 10.24076/PIKMA.2019v2i1.392

Abstract

Beberapa cara yang dilakukan untuk berdakwah meliputi lisan (bi Al-Lisan), tulisan (bi Al-Qalam), dan perbuatan nyata yaitu keteladanan (bi Al-Hal). Novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy menceritakan perubahan sikap tokoh yang awalnya membenci Islam kemudian bersikap positif terhadap Islam yang disebabkan proses dakwah yang diterima melalui lisan, tulisan serta sikap dan perbuatan yang menunjukkan Islam yang baik . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui representasi dakwah pada novel Ayat-Ayat Cinta 2 berdasarkan alur cerita, penokohan, serta unsur ekstrinsik pengarang. Penelitian ini menggunakan metode analisis naratif Tzvetan Todorov dan Algirdas Greimas dengan sifat penjelasan deskriptif. Unit analisis data diambil dari novel Ayat-Ayat Cinta 2 cetakan ke-13 yang terbit tahun 2016 dengan jumlah halaman 698. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar alur awal, tengah, hingga akhir cerita dalam novel ini menceritakan perilaku dakwah baik dakwah bi Al-Lisan, dakwah bi Al-Qalam, maupun dakwah bi Al-Hal dengan dominasi dakwah dilakukan oleh Fahri. Sedangkan unsur ekstrinsik pengarang dalam merepresentasikan dakwah dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 ini dipengaruhi oleh biografi , meliputi latar belakang pendidikan, pengalaman pribadi, serta keadaan sosial yang dilihat dan dialami pengarang.
ANALISIS WACANA IKLAN KORPORAT ZILINGO INDONESIA VERSI #SIAPASIHLO DITINJAU DENGAN ANALISIS WACANA TEUN A. VAN DIJK Windriya Kushandarti; Komang Shanti Astiti
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 2 No. 1 (2019): September 2019
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.26 KB) | DOI: 10.24076/PIKMA.2019v2i1.393

Abstract

Era modern saat ini merupakan dimana teknologi internet memiliki peranan yang sangat penting bagi perputaran hidup masyarakat. Transisi teknologi analog ke teknologi digital mempengaruhi cara bekerja hingga cara pandang suatu masyarakat di dalamnya. Salah satunya adalah kemunculan bisnis berbasis e-commerce akibat dari teknologi digital dimana bisnis e-commerce ini merupakan bentuk usaha baru dengan menggunakan platform internet sebagai media lapak dagangnya, seperti penggunaan website hingga aplikasi pada telepon genggam pintar. Salah satu jenis e-commerce yang marak bermunculan di masyarakat adalah marketplace. Iklan yang bermunculan di berbagai media saling bersaing satu sama lain untuk mendapatkan perhatian masyarakat, terutama generasi milenial yang populasinya paling banyak saat ini. Salah satunya kemunculan marketplace baru dari perusahaan Zilingo Indonesia yang melahirkan campaign beriklan yang memberikan warna baru dimana mereka mengidentitaskan dirinya sebagai marketplace fashion yang tidak membatasi identitas diri setiap orang yang utamanya kampanye ini ditujukan untuk generasi milenial. Dalam penelitian ini diambil sample berupa iklan perusahaan Zilingo Indonesia versi #SiapaSihLo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis wacana yang terkandung dalam iklan dengan analisis wacana oleh Teun Van Dijk. Penelitian yang menggunakan analisis interpretative kualitatif ini menghasilkan bahwa teks yang digunakan dalam iklan adalah benda fashion, sedangkan konteksnya adalah gaya berpakaian seseorang, dan kognisi sosialnya adalah bagaimana Zilingo Indonesia memperkenalkan dirinya sebagai marketplace khusus bidang fashion yang tidak membatasi seseorang (terutama) anak muda dalam mewujudkan identitas dirinya melalui pakaian yang dipakainya.
DISKURSUS PEREMPUAN DALAM MEDIA SOSIAL INSTAGRAM: STUDI DESKRIPTIF CYBERBULLYING DI AKUN @LAMBE_TURAH Ulmi Marsya
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 2 No. 1 (2019): September 2019
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.334 KB) | DOI: 10.24076/PIKMA.2019v2i1.394

Abstract

Artikel ini akan mendiskusikan bagaimana perkembangan teknologi ternyata menjadi ancaman tersendiri bagi kaum perempuan. Sosial media, disatu sisi merupakan salah satu wadah komunikasi paling populer dikalangan masyarakat terutama anak muda untuk dapat mengaktualisasikan dirinya, namun disisi lain ia menjadi boomerang tersendiri bagi para penggunanya ketika kita tidak dapat mengendalikan arus komunikasi yang sangat kompleks dalam sosial media karena jangkauannya yang sangat luat serta sifat komunikannya yang memungkinkan untuk dapat menyembunyikan identitasnya. Perkembangan teknologi komunkasi ternyata tidak dibarengi dengan semakin meningkatnya kualitas etika dalam masyarakat. Misalnya dengan semakin menjamurnya bullying dalam sosial media. Ungkapan kebencian menjadi hal yang sangat lumrah terjadi dalam sosial media. Dalam hal ini, bully dan ungkapan kebencian yang terjadi, ternyata bias gender. Perilaku bully terhadap perempuan sering kali dipengaruhi oleh diskursus-diskursus yang biasa dilekatkan pada perempuan misalnya hal-hal yang berbau objektifikasi seksual. Pembahasan ini akan menggunakan data kualitatif yang disajikan dalam bentuk analisis deskriptif terhadap femonema cyberbullying di media sosial instagram khususnya yang terjadi pada kaum perempuan.
“SATIR” ANTARA KRITIK DAN SELEBRASI (ANALISIS REAKSI WARGANET TERHADAP PERMOHONAN MAAF RATNA SARUMPAET) Maria Christina Dodalwa
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 2 No. 1 (2019): September 2019
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.829 KB) | DOI: 10.24076/PIKMA.2019v2i1.395

Abstract

Dalam ruang virtual, menyoal “satir” khususnya dalam kaitannya dengan etika sepertinya merupakan pemborosan waktu dan terkesan sangat lucu. Alibi utamanya adalah karena satir hanyalah bentuk lain dari narasi panjang atau tulisan formal yang berisi kritikan terhadap suatu persoalan. Sejauh makna tersiratnya mengungkap bentuk ketidakadilan, kecurangan ataupun kritik konstruktif yang berkaitan dengan kepentingan publik maka penelisikan lebih mendalam terkait aspek etika dianggap berlebihan. Alasan lainnya adalah bahwa persoalan etika baru akan diterima sebagai sesuatu yang urgen ketika menyangkut aktor politik, kejahatan structural, kolektif atau berbagai bentuk tindakan yang berada dalam tataran makro sedangkan pihak yang mempersoalkan etika seakan menjadi bebas nilai. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan pandangan terhadap penggunaan meme bernuasa satir mencemooh dalam perspektif etika komunikasi. Simbol-simbol bernuansa satir diungkapkan dengan menggunakan simotik Charles Sanders Pierce.
WORKSHOP PUBLIC SPEAKING SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PROFESIONALISASI DALAM MEMPEROLEH PRESISI VERBAL BAGI PERANGKAT DESA CILEBUT BARAT Rr Dinar Soelistyowati; Titis Nurwulan
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 2 No. 1 (2019): September 2019
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.269 KB) | DOI: 10.24076/PIKMA.2019v2i1.396

Abstract

Salah satu kemampuan yang menunjang seseorang untuk mampu berkomunikasi terutama dalam ruang lingkup yang lebih besar adalah public speaking. Melalui kemampuan ini, seseorang dapat menyampaikan segala bentuk aspirasi kepada masyarakat luas. Namun, dalam praktisnya, tidak semua orang atau pihak memiliki kemampuan ini. Hal itulah yang dialami oleh perangkat Desa Cilebut Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan public speaking anggota perangkat desa Cilebut Barat, yang semata-mata tidak hanya berkaitan dengan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat, akan tetapi juga diharapkan mampu memberikan dukungan yang positif bagi pengembangan kemampuan diri dalam jenjang karir yang lebih tinggi. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi dan pelatihan public speaking. Pendekatan dilakukan dengan cara wawancara untuk mencari permasalahan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan workshop sebagai implementasi dari solusi permasalahan. Permasalahan diperoleh dan dibahas pada saat sosialisasi dan pemecahan masalah dilakukan pada sesi pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa anggota perangkat Desa Cilebut Barat mampu meningkatkan kemampuan komunikasinya dalam menyampaikan program-program kerjanya di hadapan publik sehingga hal itu juga dapat meningkatkan sikap profesionalitas di dalam karirnya sebagai aparatur desa.
MEMBANGUN KECERDASAN BERSOSIAL MEDIA MELALUI GATEKEEPING Wahyu Kristian Natalia; M. Alfin Fatikh
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 2 No. 1 (2019): September 2019
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.192 KB) | DOI: 10.24076/PIKMA.2019v2i1.397

Abstract

Tingginya antusiasme masyarakat dalam menggunakan media sosial sebagai sarana memperoleh dan menyebarkan informasi membuat pentingnya kemampuan masyarakat dalam melakuan gate keeping. Dengan kemampuan gate keeping, diharapkan masyarakat mampu mengelola konten digital agar tidak menjadi korban atau bahkan menjadi pelaku penyebar isu hoax. Untuk melakukan gatekeeping bagi diri sendiri, masyakarat perlu memahami pentingnya membangun kecerdasaan dalam bermedia sosial.Penelitian ini menyoroti paradigma di era komunikasi 2.0 yang memungkinkan setiap orang untuk dapat terlibat maupun memberikan feedback langsung dalam proses komunikasi khususnya dalam menggunakan sosial media. Oleh sebab itu Melihat tantangan dan peluang di era komunikasi 2.0 ini masyarakat perlu memahami 21st Century Skills sebagai bekal dasar dalam menjalankan media sosial.

Page 1 of 1 | Total Record : 6